Rabu, 02 November 2011

Resume Kuliah Sistem Informasi Terpadu - Pertemuan 3


Resume :Pertemuan 3
Mata Kuliah : Sistem Informasi Terpadu

KONSEP SCM (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) 

Konsep supply chain

·         Adalah suatu sistem yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang, dsb bisa dikurangi atau tidak terjadi.
·         Merupakan konsep baru dalam masalah logistik.
·         Konsep lama logistik, yaitu sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan.
·         Konsep baru logistik, yaitu dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar sampai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, sehingga merupakan mata rantai penyediaan barang

Definisi SCM

1. Fortune Magazine (1994),
SCM dianggap sama dengan distribusi, sama dengan logistik. Yaitu proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen, dan produk ke pelanggan dalam jumlah, lokasi , dan waktu yang tepat sehingga dapat bersaing dalam harga dan kualitas.

2. Martin (1998),
SCM adalah jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang memberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggannya.

3. Stanford Supply Chain Forum (1999),
SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi, dan finansial dalam suatu jaringan yng terdiri dari supplier, perusahaan, distributor, dan pelanggan.

4. Simchi-Levi, et al. (2000),
SCM merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, perusahaan, gudang (warehouse), dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk yang dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan.

Tujuan SCM
 untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan pelanggan, tanpa

SCM yang efektif adalah :

•Hemat waktu dan efisien untuk semua kegiatan.
•Hemat biaya produksi, penyimpanan, dan pengadaan.
•Komunikasi global secara cepat dan tepat.
•Distribusi global yang efektif untuk barang dan jasa.

Keuntungan SCM

•Mengurangi inventory barang, sehingga biaya dapat lebih ditekan.
•Menjamin kelancaran penyediaan barang, mulai asal barang (barang pembuat), supplier, perusahaan, distributor, sampai konsumen terakhir.
•Menjamin kualitas, dimana kualitas barang jadi tidak hanya ditentukan pada proses produksi tapi juga ditentukan kualitas bahan mentahnya serta kualitas keamanan dalam pengirimannya.


Komponen dasar SCM

•Supplier, yaitu perusahaan yang menyediakan bahan pertama yang berupa bahan baku, bahan penolong, bahan dagangan, suku cadang, dsb.
•Manufacturer (plants, assembler, fabricator), yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, mengasembling, atau menyelesaikan barang (finishing)

•Distributor (wholesaler), yaitu perusahaan yang menerima hasil produk dari manufacturer sebelum disalurkan lagi ke pengecer.
•Retailer (pengecer), yaitu perusahaan yang menerima produk dari distributor dan langsung menjualnya kepada pelanggan.
•Customers (pelanggan), yaitu para pembeli atau pengguna barang dimana merupakan pembeli akhir yang melakukan pembelian.


Aktivitas dalam SCM
•Chain 1 : Supplier
Jaringan logistik (logistics network) bermula dari sini.

•Chain 1 - 2 : Supplier à Manufacturer
Jaringan ini mempunyai potensi untuk melakukan penghematan, misal inventory dan biaya gudang.

•Chain 1-2-3 : Supplier à Manufacturer à Distributor
Barang dari manufacturer disalurkan ke pelanggan dengan melalui distributor.

•Chain 1-2-3-4 : Supplier à Manufacturer à Distributor à Retailer
Barang dari distributor disalurkan lagi dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer. Pada tahap ini juga potensi penghematan dalam inventory dan biaya gudang.

•Chain 1-2-3-4 : Supplier à Manufacturer à Distributor à Retailer à Customers
Barang yang diletakkan di outlets oleh retailer ditawarkan langsung kepada pelanggan atau pengguna barang tersebut. Mata rantai supply chain betul-betul berhenti pada tahap ini.


Keputusan dalam SCM

•Sifat pergerakan supply chain berbeda untuk berbagai jenis inventory. Sehingga hal ini menyebabkan perbedaan panjang pendeknya supply chain, dimana hal ini akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam SCM.
•Misal, keputusan untuk jenis bahan baku akan membutuhkan analisis yang lebih panjang dibanding jenis inventory yang lain.

Beberapa jenis inventory :

•Bahan baku (raw material)
•Barang setengah jadi (semi finished product)
•Barang jadi (finished product)
•Material dan suku cadang (MRO = Materials for maintenance, repair, and operation)
•Barang komoditas (commodity)
•Barang proyek (material dan suku cadang yang digunakan untuk membangun proyek tertentu)


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam analisis SCM:

•Adanya tuntutan pelanggan yang terus berkembang (customer oriented)
•Adanya kekuasaan retailer yang semakin besar.
•Perlunya membangun teknologi informasi yang terbuka, cepat, dan akurat mengenai hal-hal yang menyangkut penyediaan barang.
•Perlunya membangun kepercayaan diantara pelaku supply.

MANAJEMEN LOGISTIK DAN SCM

Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :

•Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa.
•Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, penyimpanan, pengangkutan, administrasi, dan penyaluran barang.
•Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang.

Perbedaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :
Manajemen Logistik :
-       Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan
-       Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan
SCM :
-       Mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai hulu sampai hilir.
-       Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari supplier sampai pelanggan

Aktivitas-aktivitas utama logistik: 

•Customer service (pelayanan pelanggan)
•Demand forecasting (peramalan permintaan)
•Inventory management (manajemen persediaan)
•Logistics communication (komunikasi logistik)
•Material handling (penanganan material)
•Order processing (proses pemesanan)
•Packaging (pengemasan)
•Parts and services support (komponen-komponen dan pelayanan pendukung)
•Plants and warehouse site selection (pemilihan lokasi pabrik dan gudang)
•Procurement/purchasing(pengadaan /pembelian)
•Reverse logistics (logistik berupa barang retur ataupun sisa)
•Transportation (transportasi)
•Warehousing and storage (gudang dan penyimpanan)

Keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) :

•Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
•Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui, a.l. : manajemen logistik dan manajemen supply chain

Sumber dari keunggulan kompetitif:

•Kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri didepan mata konsumen dari para pesaingnya (disebut value advantage)
•Kemampuan perusahaan untuk bekerja dengan biaya rendah atau memperoleh laba yang lebih tinggi (disebut productivity atau cost advantage)

The Value Chain

-       Salah satu konsep yang digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah konsep The Value Chain, yang diberikan oleh Michael Porter.
-       Aktivitas The Value Chain dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu :
1.    Primary Activity
2.    Support Activity


Primary Activity

-       Adalah aktifitas yang berperan langsung dalam hal penciptaan fisik barang hasil produksi, penjualan, dan pendistribusian nya kepada pembeli.
-       Yang termasuk pada Primary Activity adl:
1.    Inbound logistics
2.    Operations
3.    Outbound logistics
4.    Market and sales
5.    Services

Support Activity

-       Adalah aktifitas yang membantu primary activity
-       Yang termasuk pada Support Activity adl:
1.    Infrastructure
2.    Human Resources
3.    Technology Development
4.    Procurement

Gambar Value Chain

 
Mencapai keunggulan kompetitif melalui manajemen logistik:

-       Manajemen logistik dapat membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif, baik dlm menciptakan value advantage maupun cost / productivity advantage.
-       Dalam value advantage : services, responsiveness, after sales services, dsb.
-       Dalam value cost / productivity advantage: capacity utilization, partnership, schedule integration, dsb.


Mencapai keunggulan kompetitif melalui SCM:

-       Mencapai keunggulan kompetitif melalui kegiatan logistik pada hakekatnya juga menunjang kegiatan supply chain, karena kegiatan supply chain merupakan perpanjangan/perluasan dari kegiatan logistik.

Kegiatan2 dalam supply chain yang mendukung pencapaian keunggulan kompetitif : 

Mendukung value advantage :
-       Mencari jenis dan tingkat layanan yang dikehendaki konsumen
-       Menciptakan dan mengembangkan pelayanan yg lebih unggul berdasar permintaan konsumen
-        dsb
Mendukung productivity advantage :
-       Mengurangi inventory sampai tingkat yg direncanakan.
-       Menggunakan kapasitas yang ada yg semaksimal mungkin.
-       Melakukan perencanaan bersama dg semua mata rantai yang ada mengenai inventory
-       Dsb



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More